Pada praktikum pekan ke-3, penulis melakukan pengujian terhadap beton yang berumur 7 hari. Beton yang baru dimasukkan ke dalam bekisting pada pekan ke-2 dilakukan proses curing. Curing merupakan langkah yang wajib dilakukan dalam pembuatan beton. Curing dilakukan dengan tujuan unutk membantu berlangsungnya reaksi kimia yang terjadi pada campuran beton dan juga bertujuan untuk menjaga kelembaban supaya beton tidak kekurangan air. Curing dapat dilakukan dengan memasukkan beton segar ke dalam bak curing yang tersedia di laboratorium
Sebelum pengujian beton, pada hari sebelumnya dilakukan sebuah proses, yaitu proses capping. Capping ini dimaksudkan uintuk mempersiapkan spesimen benda uji untuk melaksanakan proses pengujian. Capping ini bertujuan untuk memastikan beban yang diterima pada permukaan uji supaya merata ke seluruh bagian.
Untuk melakukan proses capping dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Siapkan serbuk belerang atau senyawa capping, pemanas dengan suhu sampai 130C (265F), dan termometer logam untuk memeriksa suhu.
- Lelahkan serbuk belerang atau senyawa capping.
- Setelah menjadi cari, aduk belerang cair sebelum dituangkan ke dalam cetakan capping.
- Tuangkan belerang cair ke dalam cetakan kemudian letakkan beton silinder dengan kedua tangan di atasnya. Pastikan ujung silinder beton sebelum diletakkan dalam cetakan dalam keadaan kering.
- Langkah ke-4 harus dilakukan dengan cepat sebelum sulfur cair membeku.
- Ketebalan capping harus sekitar 3 mm dan tidak melebihi 8 mm
- Sebelum dilakukan uji kuat tekan, capping harus didiamkan dahulu agar memiliki kekuatan yang sebanding dengan beton.
Benda uji diletakkan pada cetakan capping |
Benda uji telah di-capping |
Kemudian proses uji tekan beton berumur 7 hari.
Tujuan dari percobaan uji tekan beton adalah untuk menentukan kekuatan tekan beton berbentuk silinder (umur 7 hari) yang dibuat dengan dirawat (curing) di laboratorium.
Prosedur Pengujian Benda Uji
- Ambil benda uji dari tempat perawatan.
- Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris.
- Jalankan mesin uji tekan. Tekanan harus dinaikan berangsur-angsur dengan kecepatan berkisar antara 4 kg/cm2 sampai dengan 6 kg/cm2 perdetik.
- Lakukan pembebanan sampai benda uji hancur dan catatlah beban maksimum yang dapat diterima benda uji yang terjadi selama pemeriksaan benda uji sesaat sebelum benda uji hancur.
- Lakukan langkah-langkah di atas sesuai dengan jumlah benda uji yang akan ditentukan kekuatan tekan karakteristiknya.
Dokumentasi Percobaan
Beton yang sedang diuji |
Contoh hasil uji tekan |
Universal Testing Machine (UTM) |
0 komentar:
Posting Komentar